Kupikir musim semi akan terasa biasa saja. Maklum, sebelumnya aku tinggal di Indonesia dan sudah terbiasa dengan munculnya matahari. Kalau kata temanku sih “sudah 23 tahun musim panas” alias sudah terbiasa dengan teriknya matahari seumur hidup di Indonesia.
Siapa sangka, musim semi terasa sangat menyenangkan. Sebenarnya sih winter di Denmark tidak terlalu terasa. Salju hanya turun beberapa kali, selebihnya hanya pergantian waktu dan gelap yang datang lebih cepat. Ada satu hari di mana matahari tenggelam pukul tiga sore.
Bagaimana kita bisa tau kalau musim semi sudah datang?
Di satu pagi aku bangun dan membuka jendela. Suara kicauan burung terdengar di telinga. Saat siang hari, bisa terlihat bunga-bunga liar bermunculan dan matahari pun lebih sering terbit. Orang-orang sepertinya lebih mudah tersenyum. Jaket yang kugunakan pun tidak setebal sebelumnya.
Tanggal 30 Maret kemarin adalah tanggal resmi dimulainya musim semi di Denmark.
P E R A S A A N K U
Banyak yang bilang kalau di saat musim dingin, kita bisa terkena winter depression terutama karena kekurangan vitamin D. Aku nggak tau sih aku depresi karena nggak nyaman sama keluarga asuh lama atau karena rasanya kekurangan matahari, tapi yang jelas datangnya musim semi ini benar-benar memberikan suasana baru.
Aku juga bersyukur karena izin tinggalku sudah keluar lagi dan berlaku hingga 2020. Tadinya sempat parno sendiri karena ketika pindah keluarga harus apply ulang ke kantor imigrasi Denmark, thankfully sekarang sudah granted 🙂
T E M P A T Y A N G S U D A H D I K U N J U N G I
Tempat favoritku bulan ini adalah Bispebjerg Kirkegård. Tempat ini sebenarnya adalah kompleks pemakaman, akan tetapi di salah satu sudutnya ada bunga-bunga sakura yang tumbuh berjejer sehingga sangat ramai pengunjung.
Hari sabtu lalu aku berkunjung ke sana sendirian, kira-kira pukul 11 siang. Ya ampun, rasanya seantero Copenhagen semuanya datang bersamaan. Bunganya cantik sih, cantik sekali. Tapi banyaknya pengunjung itu bikin malas hehe
Keesokan harinya aku pergi lagi bersama teman pukul 8 pagi. Ternyata, masih tetap ramai! Mungkin seharusnya aku sampai di sana pukul 6 pagi 😀
M E M O R I T E R B A I K
Di hari ketika aku hunting foto bunga sakura. Keluar dari rumah pukul 6.20 pagi, tetapi apa mau dikata, karena terlalu pagi jadi transportasinya masih jarang. Ketika sedang menunggu bus, ada pria yang kelihatannya segar tapi ternyata mabuk mendatangiku. Tadinya hanya menyapa saja, lalu dia lanjut bertanya apa ada hal yang kubutuhkan. Ketika kujawab “nothing“, dia malah tertawa terbahak-bahak. Haduh memang minggu pagi jam-jamnya orang baru kelar clubbing haha
Aku sebenarnya juga sudah sempat hunting foto bunga sakura hari sebelumnya di Tivoli. Banyak sekali orang bersantai ria menikmati matahari, padahal sebenarnya masih sedikit dingin. Di Tivoli juga ada beberapa pohon bunga sakura, namun tidak cukup banyak untuk membuat foto-foto terlihat apik.
P E N C A P A I A N
Sudah satu bulan lebih aku tinggal bersama keluarga asuh baruku. Tidak ada yang sempurna sih, tapi aku merasa beruntung dan bersyukur saja karena keluarga asuhku tidak ribet dan anak-anak mereka sangat mudah berteman dengan orang baru.
Bahasa Danish level sangat rendahku juga sangat berguna terutama ketika aku harus berinteraksi dengan dua anak asuhku yang masing-masing berumur dua dan empat tahun.
Pencapaian lainnya sebenarnya mungkin bukan hanya dari usahaku saja. Yah ibarat kata karena mestakung atau semesta mendukung atau the universe conspires to help me. Aku memang berusaha untuk stay di Eropa karena masih penasaran dan kalau bisa ingin menabung untuk sekolah atau mencoba mencari kerja di sini setelah selesai au pair nanti. Berita baiknya adalah, usahaku diiringi dengan kesempatan yang ada. Jadi kupikir bisa bertahan selama 11 bulan ini bukanlah hanya pencapaian pribadi.
Beberapa hari lalu aku sudah menerima surat dari imigrasi Denmark dan izin tinggal ku sudah diperbaharui hingga 2020. Bersyukur sekali masih punya kesempatan untuk wara-wiri dan menjalani kehidupan di benua biru ini. Nggak terasa sudah hampir satu tahun.
Kalau kalian punya kesempatan untuk tinggal selama satu tahun di Eropa, apa saja sih yang ingin kalian lakukan?
Emaknya Benjamin br. Silaen
Kalau ditempatku bunga sakurannya sudah berubah jadi daun, untungnya masih sempat melihat aneka bunga2 tulip, daffodil dan narissus yg kutanam bermekaran 😉 .
Abigail Tessa
Wah saya baru tau kalau ada daunnya, Bu :D. Iya, seru juga kalau lihat blog ibu tentang berkebun. Jenis bunga di Eropa sepertinya lebih cantik2 hehe