Pagi itu seperti biasa aku menumpangi bus jurusan Bingenheim. Desa kecil yang internasional ini dihuni oleh banyak pendatang yang bekerja di sebuah sekolah dan panti untuk orang-orang yang bekerja dan mengikuti kegiatan relawan seperti saya.
Langit kelabu dan matahari sama sekali tidak muncul walaupun waktu sudah menunjukan hampir jam 8 pagi. Pertanda musim dingin. Di saat seperti ini biasanya mood pun ikut menjadi kelabu. Maklum, matahari yang biasanya muncul untuk memberikan asupan vitamin D menjadi jarang tampak. Udara dingin berhembus di balik kaca jendela bus yang dipenuhi embun.
Saat sedang melamun saya pun teringat kalau hari ini adalah ulang tahun Matthew (nama samaran). Matthew adalah salah satu anak di kelas yang suka berimajinasi. Biasanya imajinasinya seputar polisi, pemadam kebakaran, perampok, dan juga bajak laut.

Sebelumnya, saya, guru kelas, dan salah seorang asisten lainnya telah mempersiapkan sesuatu untuk Matthew. Saya sendiri membuatkan kartu ucapan dengan karakter kesukaannya, Olchis. Karakter berwarna hijau yang suka melakukan hal-hal konyol dan suka memakan sampah serta bermain kotor-kotoran.
Mengingat hari ulang tahun (Geburtstag) Matthew, saya jadi punya sesuatu to look forward to di hari yang kelabu itu.
Selain ulang tahun Matthew, hari itu juga adalah hari di mana St. Nikolaus datang. Umumnya, St. Nikolaus datang pada tanggal 5/6 Desember setiap tahunnya. Akan tetapi karena hari tersebut jatuh pada hari weekend, jadilah St. Nikolaus datang setelahnya.
Saya yang orang dewasa jadi ikut-ikutan senang sendiri. Ada Santa Klaus!
Sayangnya karena pandemi, St. Nikolausnya tidak bisa berinteraksi dengan murid. Walau begitu, dia tetap memberikan cokelat untuk anak-anak di kelas.
Yang menarik adalah, baju St. Nikolaus berwarna biru! Ternyata St. Nikolaus itu di Jerman dulunya adalah seorang Bishop. Jadi cerita St. Nikolaus itu berbeda-beda. Dari cerita ibu asuh saya yang berasal dari Islandia, katanya di Islandia ada 13 St. Nikolaus yang akan memgirimkan hadiah selama 13 hari berturut-turut! Lucky kids
Sepulang sekolah saya dan bonbon yang hari itu menjemput saya memutuskan untuk pergi ke Bazar natal yang diadakan di Bingenheim. Di Bazar natal ini, produk-produk yang dijual adalah hasil karya dari anak-anak dan orang-orang berkebutuhan khusus yang tinggal di Bingenheim.
Mulai dari kain wool yang hangat, perkakas dari kayu yang kualitasnya sangat bagus, hingga bumbu dan selai buatan sendiri.
Karena pandemi, hanya boleh ada 20 orang pengunjung di waktu yang sama. Sebelum masuk kami juga harus menggunakan desinfektan untuk tangan. Walaupun begitu, tetap saya menyenangkan apalagi mengingat tidak akan ada Pasar Natal yang biasanya selalu ditunggu-tunggu di Jerman. Apalagi kalau bukan karena pandemi.
Buat saya, natal di Eropa selalu terasa berkesan. It is indeed a wonderful time of the year. Hiasan dan dekorasi natal ada di mana-mana. Lampu-lampu dekorasi natal juga memberikan kesan hangat di musim yang sangat dingin ini.